Kitab
Nabi Yeremia
I. Historisitas Nabi Yeremia
Yeremia dalam bahasa Ibrani disebut Yirmeyah artinya ‘YHWH talah menunjuk.’ Selain itu ada pula yang mengartikannya “YHWH meninggikan” atau “YHWH meruntuhkan.”
Yeremia lahir di Anatot di tanah Benyamin. “Inilah perkataanperkataan Yeremia bin Hilkia dari keturunan imam yang
ada di Anatot di tanah Benyamin” (Yer. 1: 1). Yeremia adalah anak seorang
imam bernama Hilkia (Yer. 1: 1). Walaupun berasal dari keturunan imam, Yeremia
sendiri tidak pernah menjabat sebagai seorang imam. Yeremia dibesarkan dalam sebuah
keluarga imam yang saleh (Yeremia 1:1). Firman Tuhan datang padanya pada tahun
ketigabelas pemerintahan Raja Yosia; Raja Yehuda. “Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas
dari pemerintahannya datanglah firman Tuhan kepada Yeremia” (Yer. 1: 2). Firman
Tuhan juga datang padanya, pada masa pemerintahan Yoyakim bin Yosia sampai
tahun yang kesebelas pemerintahan Zedekia bin Yosia hingga pembuangan. “Firman itu juga datang dalam zaman Yoyakim
bin Yosia, raja Yehuda sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zadekia bin
Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan
dalam bulan yang kelima” (Yer. 1: 3).
Ia berkarya selama 40 tahun; mulai dari tahun ketigabelas pemerintahan Raja
Yosia (tahun 626 SM) sampai jatuhnya Yerusalem pada tahun 587 SM. Ia bernubuat
pada periode pemerintahan lima Raja terakhir dari Kerajaan Yehuda, yakni Raja
Yosia, Raja Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin
dan Zedekia.
Ketika Yeremia dipanggil Tuhan, ia masih begitu ‘muda.’
Diperkirakan umurnya belum mencapai rata-rata umur seorang nabi. “…Ah Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak
pandai berbicara, sebab aku ini masih muda” (Yer. 1: 6). Diperkirakan ia
menghabiskan masa kanak-kanaknya pada masa pemerintahan Raja Manasye dan Amon.
II. Kitab Nabi Yeremia
2.1 Penulis
Kitab Nabi Yeremia menceritakan kehidupan seorang
nabi yang bernama Yeremia. Menurut pandangan tradisional, Kitab Nabi Yeremia
ditulis dan dikumpulkan oleh Barukh. “Jadi
Yeremia memanggil Barukh bin Neria, lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan
itu langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan Tuhan
kepadanya” (Yer. Bab 36). Jadi, Barukh adalah seorang juru tulis atau
sekretaris pribadi Nabi Yeremia. Kepemilikan seorang juru tulis pribadi
didasarkan pada status Yeremia anak seorang imam; golongan atas, yang selalu
memiliki juru tulis. Diperkirakan, Barukh juga ikut ambil bagian dalam
penulisan Kitab Nabi Yeremia, khususnya prosa.
Pada gulungan kitab pertama tentang segala nubuat
yang diucapkan Yeremia, telah dibakar oleh Raja Yoyakim (Bab 36), lalu dicatat
dan disusun kembali oleh Barukh.
2.2
Struktur Teks
Teks Kitab Nabi
Yeremia terdiri dari 52 bab dan dibagi atas enam bagian:
Bab 1 :
Panggilan dan perutusan Yeremia oleh Tuhan
Bab 2-25 :
Penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem
Bab 26-35 : Restorasi
atas Yehuda dan Yerusalem
Bab 36-45 : Penggenapan
nubuat penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem
Bab 46-51 : Penghakiman atas bangsa-bangsa lain
Bab 52 : Tambahan
historis
Pada akhir dari kitab ini,
terdapat ratapan Nabi Yeremia sebanyak lima bab. Ratapan ini
melukiskan bahwa Nabi Yeremia hidup dalam masa kejatuhan Bangsa Israel. Ratapan
ini adalah sebuah gambaran tentang pahit getirnya Yeremia dalam mengemban
tugasnya sebagai nabi. Kejatuhan itu terjadi karena ketidaktaatan dan ketidaksetiaan
Israel pada Tuhan. Tuhan menghukum bangsa pilihan-Nya itu melalui tangan bangsa
lain, yakni Bangsa Asyur dan Babel. Hampir seluruh isi Kitab Nabi Yeremia
adalah sebuah ratapan Yeremia tentang kehancuran Bangsa Israel.
Terdapat pula sebuah inklusio besar, yakni Yer. 1: 4:
“Firman
Tuhan datang kepadaku…” dan
ayat 51: 1: “beginilah Firman Tuhan…” Inklusio ini
menegaskan bahwa kenabian Yeremia sungguh berasal dari Tuhan. Segala Firman
Tuhan diwartakan melalui mulut Yeremia. Yeremia tidak bersaksi tentang dirinya
sendiri, melainkan bersaksi tentang Tuhan.
2.3 Isi dan Gaya Bahasa
Secara keseluruhan, Kitab Nabi Yeremia diawali
dengan pemanggilan Yeremia untuk melayani Firman Tuhan (Bab 1). Otoritas yang
dikaruniakan Allah kepadanya, memberikan pembedaan yang jelas antara nabi yang
benar dan nabi-nabi palsu yang banyak hadir pada zaman itu. Emosinya sangat
jelas terungkap dalam percakapan-percakapannya. Dari isi tuturannya, jelas
terungkap bahwa Yeremia adalah orang yang senantiasa dirundung pergumulan. Ia
mendesak sebuah pertobatan dari bangsa pilihan Tuhan. Ia menelanjangi dosa-dosa
bangsanya dan menyatakan hukumannya. Ia diutus Tuhan “untuk mencabut dan
merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan” (Yer. 1: 10b). Ia suka akan
damai, tetapi harus melawan saudara-saudara sebangsanya, raja- raja, para imam,
sebagai “seorang yang menjadi buah
perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri” (Yer. 15: 10b). Serupa
dengan Ayub Yeremia menjerit: “Terkutuklah
hari ketika aku dilahirkan! Biarlah
jangan diberkati hari ketika ibuku melahirkan aku” (Yer. 20: 14).
Gaya bahasa yang terdapat di dalam Kitab Nabi
Yeremia adalah gaya narasi dan pidato/orasi yang berisi nubuat-nubuat dari
Allah serta nyanyian ratapan/kidung (Ratapan bab 1- 5).
III. Penelitian Perikop Yer. 25:
1-14
3.1 Tema
Perikop ini adalah
sebuah teks yang baru. Teks ini terbedakan dari teks yang mendahului (Yer. 24:
1-10) dan teks yang mengikuti (Yer. 25: 15-38).
Teks yang mendahului
berbicara tentang penglihatan Nabi Yeremia, yakni dua buah ara; yang baik dan
yang jelek. Buah ara yang baik adalah gambaran Israel yang setia akan
dilindungi dalam pembuangan dan dibawa kembali ke tanah airnya. Sedangkan buah
ara yang jelek adalah gambaran Zedekia, Raja Yehuda dan pengikutnya yang
berpaling dari Tuhan. Tuhan akan menjatuhkan kengerian bagi mereka.
Teks Yer. 25: 1-14
berisikan segala nubuat tentang pembuangan Yehuda ke Babel. Tema penting pada
perikop ini adalah penghakiman. Tuhan bertindak sebagai Hakim bagi Yehuda yang
murtad. Yehuda akan merasakan pembuangan selama tujuh puluh tahun di Babel
karena berpaling dari Tuhan dan hal yang sama juga akan dirasakan oleh Babel. Sedangkan
teks yang mengikuti berbicara lebih luas tentang amarah Tuhan atas
bangsa-bangsa lain.
3.2 Isi dan Gaya Bahasa
Isi dan gaya bahasa
perikop Yer. 25: 1-14 adalah sebuah cerita yang disisipi dengan orasi atau
pidato. Orasi/pidato itu bersifat putusan. Yeremia menyerukan putusan
penghakiman Tuhan atas Yehuda. Hal ini berbeda dengan teks sebelumnya yang
lebih bersifat ceritera/penglihatan. Sedangkan teks yang mengikuti lebih
bergaya nubuat yang bersifat perintah untuk mewartakan tentang amarah Tuhan.
Pada teks sebelumnya
terdapat dialog antara Tuhan dengan Yeremia. “Lalu berfirmanlah Tuhan kepadaku: “Apakah yang kau lihat, hai Yeremia?”
Maka Jawabku: Buah ara yang baik itu sangat baik, dan buah ara yang jelek, yang
tak dapat dimakan karena jeleknya” (Yer.
24: 3). Sedangkan pada teks Yer. 25: 1-14, terdapat monolog, yakni pernyataan
dari Tuhan kepada kaum Yehuda: “Oleh
karena kamu tidak mendengarkan perkataanku…” (Yer. 25: 8). Dan Yeremia
kepada kaum Yehuda: “Sejak dari tahun
yang ketigabelas pemerintahan Yosia…” (Yer. 25: 3). Sedangkan teks yang
mengikuti menampakan sebuah monolog panjang, yakni pernyataan dari Tuhan kepada
Yeremia (Yer. 25: 15-29) dan diselingi sebuah ratapan /kidung pendek (Yer. 25:
30-38).
3.3 Tokoh
Tokoh pada ketiga teks
adalah:
Tuhan: dalam
teks sering dijadikan orang pertama dan ketiga tunggal.
Yeremia: dalam
teks selalu menjadi orang pertama tunggal. Seringkali juga berperan sebagai
pencerita.
Pendengar/orang banyak:
tidak disebut secara mendetail dan selalu disebut sebagai orang ketiga
jamak.
Frase/Kosa Kata Penting
Firman Tuhan
(ay. 1a, 2a, 3a, 7b, 8a, 9b, 12b)
Frase
ini cukup menonjol dalam seluruh teks Kitab Nabi Yeremia. Khususnya dalam
perikop ini, penulis melihat segala nubuat Yeremia adalah Firman Tuhan. Firman
Tuhan adalah sebuah perintah yang perlu ditaati dan dijalankan. Firman Tuhan
memiliki daya/kuat kuasa yang sungguh menakjubkan; bisa mendatangkan berkat
bagi orang benar dan juga kutuk bagi orang berdosa.
Mendengarkan (ay. 3b, 4b, 7a, 8b)
Kata
ini cukup penting dalam seluruh teks Kitab Yeremia, mengapa? Karena kata ini
berkaitan erat dengan Firman Tuhan. Firman Tuhan pertama-tama perlu didengar. Mendengarkan
adalah salah satu sikap untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
3.4 Struktur Teks Yer. 25: 1-14
v Ay. 1-3: Kurun
waktu pewartaan Nabi Yeremia
v Ay. 4-7: Keluhan
Yeremia pada Yehuda
v Ay. 8-11: Hukuman
Tuhan atas Yehuda
v Ay. 12-15: Hukuman
Tuhan atas Babel
Dari
struktur ini, ada inklusio konsentris, yakni:
Ay. 1a (jaminan) : “Firman
yang datang kepada Yeremia tentang segenap kaum
Yehuda…”
Ay. 8b (syarat) : “Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataanku”
Ay. 13b (jaminan) : “…yang
telah dinubuatkan Yeremia tentang segala bangsa itu.”
IV.
Pesan Teologis
Allah adalah Pencipta dan Tuhan yang berdaulat, yang
memerintah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi (Yer. 27: 5; 23: 23;
5: 22). Allah Israel menentukan segala sesuatu menurut kehendak-Nya (Yer. 18:
5-10, 25: 15-38, 27:6-8). Ia adalah sumber hidup bagi semua yang berharap
kepada-Nya (Yer. 2: 13, 17: 13). Ia sangat mengasihi umat-Nya, tetapi menuntut
ketaatan dan kesetiaan mereka (Yer. 7: 1-15). Orang benar akan selamat dan
orang jahat akan mendapat kutukan.
Yeremia dibantu oleh asistennya Barukh
BalasHapus