Rabu, 09 November 2016

KITAB NABI YEREMIA


Kitab Nabi Yeremia

I. Historisitas Nabi Yeremia
            Yeremia dalam bahasa Ibrani disebut Yirmeyah artinya ‘YHWH talah menunjuk.’ Selain itu ada pula yang mengartikannya “YHWH meninggikan” atau “YHWH meruntuhkan.” Yeremia lahir di Anatot di tanah Benyamin. “Inilah perkataanperkataan Yeremia bin Hilkia dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin” (Yer. 1: 1). Yeremia adalah anak seorang imam bernama Hilkia (Yer. 1: 1). Walaupun berasal dari keturunan imam, Yeremia sendiri tidak pernah menjabat sebagai seorang imam. Yeremia dibesarkan dalam sebuah keluarga imam yang saleh (Yeremia 1:1). Firman Tuhan datang padanya pada tahun ketigabelas pemerintahan Raja Yosia; Raja Yehuda. “Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman Tuhan kepada Yeremia” (Yer. 1: 2). Firman Tuhan juga datang padanya, pada masa pemerintahan Yoyakim bin Yosia sampai tahun yang kesebelas pemerintahan Zedekia bin Yosia hingga pembuangan. “Firman itu juga datang dalam zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zadekia bin Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan dalam bulan yang kelima” (Yer. 1: 3). Ia berkarya selama 40 tahun; mulai dari tahun ketigabelas pemerintahan Raja Yosia (tahun 626 SM) sampai jatuhnya Yerusalem pada tahun 587 SM. Ia bernubuat pada periode pemerintahan lima Raja terakhir dari Kerajaan Yehuda, yakni Raja Yosia, Raja  Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia.
Ketika Yeremia dipanggil Tuhan, ia masih begitu ‘muda.’ Diperkirakan umurnya belum mencapai rata-rata umur seorang nabi. “…Ah Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda” (Yer. 1: 6). Diperkirakan ia menghabiskan masa kanak-kanaknya pada masa pemerintahan Raja Manasye dan Amon.
 
II. Kitab Nabi Yeremia
2.1 Penulis
Kitab Nabi Yeremia menceritakan kehidupan seorang nabi yang bernama Yeremia. Menurut pandangan tradisional, Kitab Nabi Yeremia ditulis dan dikumpulkan oleh Barukh. “Jadi Yeremia memanggil Barukh bin Neria, lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan itu langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan Tuhan kepadanya” (Yer. Bab 36). Jadi, Barukh adalah seorang juru tulis atau sekretaris pribadi Nabi Yeremia. Kepemilikan seorang juru tulis pribadi didasarkan pada status Yeremia anak seorang imam; golongan atas, yang selalu memiliki juru tulis. Diperkirakan, Barukh juga ikut ambil bagian dalam penulisan Kitab Nabi Yeremia, khususnya prosa.
Pada gulungan kitab pertama tentang segala nubuat yang diucapkan Yeremia, telah dibakar oleh Raja Yoyakim (Bab 36), lalu dicatat dan disusun kembali oleh Barukh. 

2.2 Struktur Teks
            Teks Kitab Nabi Yeremia terdiri dari 52 bab dan dibagi atas enam bagian:
Bab 1              : Panggilan dan perutusan Yeremia oleh Tuhan
Bab 2-25         : Penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem
Bab 26-35       : Restorasi atas Yehuda dan Yerusalem
Bab 36-45       : Penggenapan nubuat penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem
Bab 46-51       : Penghakiman atas bangsa-bangsa lain
Bab 52            : Tambahan historis
Pada akhir dari kitab ini, terdapat ratapan Nabi Yeremia sebanyak lima bab. Ratapan ini melukiskan bahwa Nabi Yeremia hidup dalam masa kejatuhan Bangsa Israel. Ratapan ini adalah sebuah gambaran tentang pahit getirnya Yeremia dalam mengemban tugasnya sebagai nabi. Kejatuhan itu terjadi karena ketidaktaatan dan ketidaksetiaan Israel pada Tuhan. Tuhan menghukum bangsa pilihan-Nya itu melalui tangan bangsa lain, yakni Bangsa Asyur dan Babel. Hampir seluruh isi Kitab Nabi Yeremia adalah sebuah ratapan Yeremia tentang kehancuran Bangsa Israel.
Terdapat pula sebuah inklusio besar, yakni Yer. 1: 4: “Firman Tuhan datang kepadaku…” dan ayat 51: 1: “beginilah Firman Tuhan…” Inklusio ini menegaskan bahwa kenabian Yeremia sungguh berasal dari Tuhan. Segala Firman Tuhan diwartakan melalui mulut Yeremia. Yeremia tidak bersaksi tentang dirinya sendiri, melainkan bersaksi tentang Tuhan. 

2.3 Isi dan Gaya Bahasa
Secara keseluruhan, Kitab Nabi Yeremia diawali dengan pemanggilan Yeremia untuk melayani Firman Tuhan (Bab 1). Otoritas yang dikaruniakan Allah kepadanya, memberikan pembedaan yang jelas antara nabi yang benar dan nabi-nabi palsu yang banyak hadir pada zaman itu. Emosinya sangat jelas terungkap dalam percakapan-percakapannya. Dari isi tuturannya, jelas terungkap bahwa Yeremia adalah orang yang senantiasa dirundung pergumulan. Ia mendesak sebuah pertobatan dari bangsa pilihan Tuhan. Ia menelanjangi dosa-dosa bangsanya dan menyatakan hukumannya. Ia diutus Tuhan “untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan” (Yer. 1: 10b). Ia suka akan damai, tetapi harus melawan saudara-saudara sebangsanya, raja- raja, para imam, sebagai “seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri” (Yer. 15: 10b). Serupa dengan Ayub Yeremia menjerit: “Terkutuklah hari ketika aku dilahirkan! Biarlah jangan diberkati hari ketika ibuku melahirkan aku” (Yer. 20: 14).
Gaya bahasa yang terdapat di dalam Kitab Nabi Yeremia adalah gaya narasi dan pidato/orasi yang berisi nubuat-nubuat dari Allah serta nyanyian ratapan/kidung (Ratapan bab 1- 5). 

III. Penelitian Perikop Yer. 25: 1-14
3.1  Tema
Perikop ini adalah sebuah teks yang baru. Teks ini terbedakan dari teks yang mendahului (Yer. 24: 1-10) dan teks yang mengikuti (Yer. 25: 15-38).
Teks yang mendahului berbicara tentang penglihatan Nabi Yeremia, yakni dua buah ara; yang baik dan yang jelek. Buah ara yang baik adalah gambaran Israel yang setia akan dilindungi dalam pembuangan dan dibawa kembali ke tanah airnya. Sedangkan buah ara yang jelek adalah gambaran Zedekia, Raja Yehuda dan pengikutnya yang berpaling dari Tuhan. Tuhan akan menjatuhkan kengerian bagi mereka.
Teks Yer. 25: 1-14 berisikan segala nubuat tentang pembuangan Yehuda ke Babel. Tema penting pada perikop ini adalah penghakiman. Tuhan bertindak sebagai Hakim bagi Yehuda yang murtad. Yehuda akan merasakan pembuangan selama tujuh puluh tahun di Babel karena berpaling dari Tuhan dan hal yang sama juga akan dirasakan oleh Babel. Sedangkan teks yang mengikuti berbicara lebih luas tentang amarah Tuhan atas bangsa-bangsa lain.  

3.2  Isi dan Gaya Bahasa
Isi dan gaya bahasa perikop Yer. 25: 1-14 adalah sebuah cerita yang disisipi dengan orasi atau pidato. Orasi/pidato itu bersifat putusan. Yeremia menyerukan putusan penghakiman Tuhan atas Yehuda. Hal ini berbeda dengan teks sebelumnya yang lebih bersifat ceritera/penglihatan. Sedangkan teks yang mengikuti lebih bergaya nubuat yang bersifat perintah untuk mewartakan tentang amarah Tuhan.
Pada teks sebelumnya terdapat dialog antara Tuhan dengan Yeremia. “Lalu berfirmanlah Tuhan kepadaku: “Apakah yang kau lihat, hai Yeremia?” Maka Jawabku: Buah ara yang baik itu sangat baik, dan buah ara yang jelek, yang tak dapat dimakan karena jeleknya (Yer. 24: 3). Sedangkan pada teks Yer. 25: 1-14, terdapat monolog, yakni pernyataan dari Tuhan kepada kaum Yehuda: “Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataanku…” (Yer. 25: 8). Dan Yeremia kepada kaum Yehuda: “Sejak dari tahun yang ketigabelas pemerintahan Yosia…” (Yer. 25: 3). Sedangkan teks yang mengikuti menampakan sebuah monolog panjang, yakni pernyataan dari Tuhan kepada Yeremia (Yer. 25: 15-29) dan diselingi sebuah ratapan /kidung pendek (Yer. 25: 30-38).  

3.3  Tokoh
Tokoh pada ketiga teks adalah:
Tuhan: dalam teks sering dijadikan orang pertama dan ketiga tunggal.
Yeremia: dalam teks selalu menjadi orang pertama tunggal. Seringkali juga berperan sebagai pencerita.  
Pendengar/orang banyak: tidak disebut secara mendetail dan selalu disebut sebagai orang ketiga 
jamak.

 Frase/Kosa Kata Penting
      Firman Tuhan (ay. 1a, 2a, 3a, 7b, 8a, 9b, 12b)
Frase ini cukup menonjol dalam seluruh teks Kitab Nabi Yeremia. Khususnya dalam perikop ini, penulis melihat segala nubuat Yeremia adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah sebuah perintah yang perlu ditaati dan dijalankan. Firman Tuhan memiliki daya/kuat kuasa yang sungguh menakjubkan; bisa mendatangkan berkat bagi orang benar dan juga kutuk bagi orang berdosa.
   
                        Mendengarkan (ay. 3b, 4b, 7a, 8b)
Kata ini cukup penting dalam seluruh teks Kitab Yeremia, mengapa? Karena kata ini berkaitan erat dengan Firman Tuhan. Firman Tuhan pertama-tama perlu didengar. Mendengarkan adalah salah satu sikap untuk berkomunikasi dengan Tuhan. 

3.4  Struktur Teks Yer. 25: 1-14
v  Ay. 1-3: Kurun waktu pewartaan Nabi Yeremia
v  Ay. 4-7: Keluhan Yeremia pada Yehuda
v  Ay. 8-11: Hukuman Tuhan atas Yehuda
v  Ay. 12-15: Hukuman Tuhan atas Babel
Dari struktur ini, ada inklusio konsentris, yakni:
Ay. 1a (jaminan)        : “Firman yang datang kepada Yeremia tentang segenap kaum
   Yehuda…
Ay. 8b (syarat)           : “Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataanku
Ay. 13b (jaminan)     : “…yang telah dinubuatkan Yeremia tentang segala bangsa itu.

IV. Pesan Teologis
Allah adalah Pencipta dan Tuhan yang berdaulat, yang memerintah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi (Yer. 27: 5; 23: 23; 5: 22). Allah Israel menentukan segala sesuatu menurut kehendak-Nya (Yer. 18: 5-10, 25: 15-38, 27:6-8). Ia adalah sumber hidup bagi semua yang berharap kepada-Nya (Yer. 2: 13, 17: 13). Ia sangat mengasihi umat-Nya, tetapi menuntut ketaatan dan kesetiaan mereka (Yer. 7: 1-15). Orang benar akan selamat dan orang jahat akan mendapat kutukan.  

1 komentar: